ANALISIS JURNAL
MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL
Target Pasar dan Strategi Mempromosikan Produk Teh di
Pasar Global
Rosida P.Adam (2011)
Nama Kelompok (8) :
Annisa Auliarani (10215857)
Aprilia Yunita (10215921)
Ariska Damayanti (11215020)
Nur Amalita Syafira (15215168)
Annisa Auliarani (10215857)
Aprilia Yunita (10215921)
Ariska Damayanti (11215020)
Nur Amalita Syafira (15215168)
Kelas: 4EA23
TM-8
|
Bahan Kajian (Materi Pelajaran)
|
Analisis
|
1.
|
Segmentasi pasar global.
|
Perusahaan global cenderung
mensegmentasi pasar dunia berdasarkan pada beberapa kreteria kunci yaitu :
Demografis (termasuk pendapatan nasional dan besar populasi), psikografis
(nilai-nilai, sikap dan gaya hidup), karakteristik tingkah laku, dan manfaat
yang dicari.
|
2.
|
Menetapkan sasaran global.
|
Strategi target pasar dan
memposisikan produk dilakukan dengan jalan (1) identifikasi dan analisis
segmen pada pasar produk; (2) memutuskan segmen mana yang akan dijadikan
target pasar; dan (3) merancang dan mengimplementasikan strategi posisikan
untuk setiap segmen pasar.
|
3.
|
Menentukan posisi produk dipasar global.
|
Menjadi modal/ekuitas apabila
merek tersebut memenuhi empat faktor utama yaitu (1) telah dikenal oleh
konsumen ( brand awareness); (2) memiliki asosiasi merek yang baik (strong
brand association); (3) persepsi konsumen sebagai produk berkualitas
(perceived quality); dan (4) memiliki pelanggan yang setia (brand loyalty).
|
4.
|
Pemasaran di negara berkembang.
|
Prospek pemasaran teh di masa
depan cukup cerah, ditinjau dari segi :
1. Peresentase peningkatan konsumsi teh dalam negeri India
tiap tahun cenderung naik, sehingga akan mengurangi ekspor tehnya ;
2. Persentase penurunan konsumsi teh di negara-negara
industri seperti Inggris dan Australia masih kecil dari persentase kenaikan
konsumsi teh negara-negara industri lainnya (Amerika dan Eropa Barat lainnya)
;
3. Kecenderungan Rusia untuk tetap membeli teh lebih
banyak sebagai pengaruh meningkatnya konsumsi teh di Rusia selatan yang
berpenduduk Muslim Asiatik ;
4. Kemungkinan Kenya, Srilanka dan beberapa negara
produsen teh kecil tidak dapat mengembangkan produksi dan ekspor teh karena
situasi lahan yang tidak mendukung ;
5. Adanya peningkatan permintaan teh dari negara-negara
Timur Tengah dan Afrika Utara walaupun bergerak lamban karena pengaruh
merosotnya harga minyak ;
6. Peningkatan output/ha teh dan penekanan efisiensi biaya
produksi ; dan
7. Perbaikan kualitas teh atau menambah value added (packeted
dan instan tea) jika produsen ingin mendapatkan revenue ekspor yang lebih
tinggi.
|
Kesimpulan:
Kecenderungan konsumsi teh dunia pada masa depan tergantung pada
perkembangan ekonomi dunia yang akan mempengaruhi laju pertumbuhan pendapatan
per kapita. Karena konsumsi teh lebih peka pada perubahan pendapatan di
negara-negara dengan tingkat pendapatan rendah dari pada negara-negara maju.
Namun, ada harapan bahwa konsumsi juga dapat bertambah di negara-negara
berkembang, asumsinya melihat proyeksi populasi penduduk yang rata-rata akan
mengalami kenaikan kurang lebih 50 % pada tahun 2025. Oleh karena itu tantangan
perusahaan agribisnis ke depan adalah merumuskan pemasaran strategik dengan
jalan melakukan resegmentasi pasar, dan memilih pasar potensial sehingga dapat
menciptakan customer value yang lebih tinggi dari kompetitor negara lain,
sehingga memiliki superior yang pada akhirnya menciptakan keunggulan bersaing
dan keunggulan positioning.