Senin, 26 November 2018

Analisis Jurnal Kelompok 8 (Tugas Softskill Manajemen Pemasaran Global)



ANALISIS JURNAL
MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL
Target Pasar dan Strategi Mempromosikan Produk Teh di Pasar Global
Rosida P.Adam (2011)


Nama Kelompok (8) :
Annisa Auliarani
         (10215857)
 
Aprilia Yunita             (10215921)
Ariska Damayanti
       (11215020)
Nur Amalita Syafira
    (15215168)

Kelas: 4EA23

TM-8


Bahan Kajian (Materi Pelajaran)

Analisis
1.       
Segmentasi pasar global.
Perusahaan global cenderung mensegmentasi pasar dunia berdasarkan pada beberapa kreteria kunci yaitu : Demografis (termasuk pendapatan nasional dan besar populasi), psikografis (nilai-nilai, sikap dan gaya hidup), karakteristik tingkah laku, dan manfaat yang dicari.

2.       
Menetapkan sasaran global.
Strategi target pasar dan memposisikan produk dilakukan dengan jalan (1) identifikasi dan analisis segmen pada pasar produk; (2) memutuskan segmen mana yang akan dijadikan target pasar; dan (3) merancang dan mengimplementasikan strategi posisikan untuk setiap segmen pasar.

3.       
Menentukan posisi produk dipasar global.
Menjadi modal/ekuitas apabila merek tersebut memenuhi empat faktor utama yaitu (1) telah dikenal oleh konsumen ( brand awareness); (2) memiliki asosiasi merek yang baik (strong brand association); (3) persepsi konsumen sebagai produk berkualitas (perceived quality); dan (4) memiliki pelanggan yang setia (brand loyalty).

4.       
Pemasaran di negara berkembang.
Prospek pemasaran teh di masa depan cukup cerah, ditinjau dari segi :
1.      Peresentase peningkatan konsumsi teh dalam negeri India tiap tahun cenderung naik, sehingga akan mengurangi ekspor tehnya ;
2.      Persentase penurunan konsumsi teh di negara-negara industri seperti Inggris dan Australia masih kecil dari persentase kenaikan konsumsi teh negara-negara industri lainnya (Amerika dan Eropa Barat lainnya) ;
3.      Kecenderungan Rusia untuk tetap membeli teh lebih banyak sebagai pengaruh meningkatnya konsumsi teh di Rusia selatan yang berpenduduk Muslim Asiatik ;
4.      Kemungkinan Kenya, Srilanka dan beberapa negara produsen teh kecil tidak dapat mengembangkan produksi dan ekspor teh karena situasi lahan yang tidak mendukung ;
5.      Adanya peningkatan permintaan teh dari negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara walaupun bergerak lamban karena pengaruh merosotnya harga minyak ;
6.      Peningkatan output/ha teh dan penekanan efisiensi biaya produksi ; dan
7.      Perbaikan kualitas teh atau menambah value added (packeted dan instan tea) jika produsen ingin mendapatkan revenue ekspor yang lebih tinggi.


Kesimpulan:
Kecenderungan konsumsi teh dunia pada masa depan tergantung pada perkembangan ekonomi dunia yang akan mempengaruhi laju pertumbuhan pendapatan per kapita. Karena konsumsi teh lebih peka pada perubahan pendapatan di negara-negara dengan tingkat pendapatan rendah dari pada negara-negara maju. Namun, ada harapan bahwa konsumsi juga dapat bertambah di negara-negara berkembang, asumsinya melihat proyeksi populasi penduduk yang rata-rata akan mengalami kenaikan kurang lebih 50 % pada tahun 2025. Oleh karena itu tantangan perusahaan agribisnis ke depan adalah merumuskan pemasaran strategik dengan jalan melakukan resegmentasi pasar, dan memilih pasar potensial sehingga dapat menciptakan customer value yang lebih tinggi dari kompetitor negara lain, sehingga memiliki superior yang pada akhirnya menciptakan keunggulan bersaing dan keunggulan positioning.