ANALISIS STUDI
KASUS BERDASARKAN SAP
Ariska Damayanti
(11215020) / 4EA23
Judul
: strategi pemasaran ekspor PT. Global Tropical Seafood dalam
menghadapi kompetisi pasar global (Jamaludin
Malik / 2015)
§ SAP
materi pertemuan ke-1 : Mampu menjelaskan teori terkait: Konsep pemasaran
global, kekuatan yang mendorong dan menghambat, orientasi manajemen, dan bisnis
internasional.
§ SAP
materi pertemuan ke-11 : Mampu menjelaskan pilihan strategi memasuki pasar
global dan berekspansi
HASIL
ANALISIS :
(Kekuatan
yang mendorong dalam pemasaran global)
1.
Analisis Faktor
Kekuatan
-
Kemampuan pihak manajemen dan pengalaman dalam
melaksanakan kegiatan ekspor.
-
Produk yang dihasilkan
telah memenuhi standar kualitas
internasional.
-
Sistem jaringan online dalam pemasaran
produk.
-
Saluran distribusi perusahaan
berjalan
efektif.
-
Perusahaan mempunyai jangkauan
pemasaran yang cukup luas.
-
Budaya perusahaan yang
menempatkan pelanggan sebagai raja.
-
Fasilitas-fasilitas perusahaan
mendukung untuk melakukan diversifikasi
produk.
2. Analisis Faktor Peluang
-
Potensi sumber daya perikanan di Indonesia masih cukup
besar.
-
Peluang ekspor perikanan masih
terbuka.
-
Kondisi ekonomi negara tujuan ekspor.
-
Kemajuan bioteknologi budidaya
ikan yang
dapat
mengatasi kekurangan stok bahan baku. Kebijakan
pemerintah dalam kemudahan proses
ekspor.
-
Tren konsumsi masyarakat dunia khususnya untuk pemenuhan sumber
protein mengalami pergeseran
dari daging
ke ikan
(Kekuatan
yang menghambat dalam pemasaran global)
1.
Analisis
Faktor Kelemahan
-
Ketersediaan bahan
baku
yang
sifatnya musiman.
-
Kemampuan menilai pesaing yang masih kurang.
-
Kapasitas produksi yang belum
optimal.
-
Kurangnya tenaga
pemasar sehingga beban kerja berlebih. Intensitas promosi masih kurang. Penerapan SOP belum
optimal. Produktivitas karyawan yang masih
rendah.
2.
Analisis Faktor Ancaman
-
Perubahan regulasi atau kebijakan
perdagangan negara importir
(pembatasan impor, tarif, dll).
-
Penggunaan
isu lingkungan dan kesehatan sebagai syarat ekspor. Fluktuasi nilai tukar mata
uang.
-
Munculnya pesaing baru/teknologi
baru/produk baru.
-
Kondisi sospol Indonesia
kurang kondusif.
-
Perubahan lingkungan alam.
Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut, diketahui bahwa perusahaan berada
dalam kuadran I, sehingga dapat memperkuat kekuatan yang dimiliki
untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
(Kegiatan ekspor dalam pemasaran global)
Usaha pengolahan hasil perikanan, dihadapkan kepada tantangan
sekaligus peluang bisnis berupa meningkatnya
populasi manusia dipermukaan bumi dan kecenderungan peningkatan konsumsi ikan per kapita.
Dengan memilih bisnis perikanan berorientasi ekspor serta menggunakan bahan dan peralatan produksi lokal berarti akan memberi nilai tambah serta
turut
meningkatkan
devisa negara
yang sangat bermakna.
Bagi perusahaan yang melakukan pemasaran produknya ke luar negeri, pemasaran ekspor merupakan tahap pertama
dalam merespon peluang pasar di luar
negeri selain dari pasar domestik. Adanya peluang dan tantangan dalam pemasaran ekspor yang dipengaruhi oleh perubahan dalam lingkungan pemasaran baik lingkungan internal dan eksternal menjadikan kebutuhan akan
strategi pemasaran ekspor yang bagus menjadi suatu hal yang mendesak dan penting
dalam menghadapi
intensitas persaingan yang
tinggi
di
pasar global.
1.
Analisis Lingkungan Internal
Pemasaran produk PT GTS diprioritaskan untuk tujuan ekspor
(95%), sedangkan sisanya (5%) untuk pasar domestik.
Jangkauan pemasaran produk PT GTS sangat luas, meliputi dalam negeri (Jabodetabek, Bandung, Surabaya) serta luar negeri (Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Cina, Korea
Selatan, Timur Tengah dan Australia). Dalam melakukan kegiatan pemasaran,
PT
GTS sudah menggunakan sistem jaringan online,
sehingga lebih cepat dan efektif.
Ketersediaan bahan baku yang bersifat musiman dan pengaruh
perubahan lingkungan yang tidak pasti menyebabkan kapasitas produksi belum optimal. Belum optimalnya kapasitas produksi ini tercermin dari masih berfluktuasinya kapasitas produksi riil dibandingkan dengan kapasitas produksi standar. Sementara produk-produk yang telah dihasilkan PT Global
TropicalSeafood telah memenuhi standarkualitasinternasional. Produk-produk tersebut diarahkan pada pembuatan diversifikasi produk yang dapat memberi
nilai tambah.
Pada tingkat jajaran manajerial ke atas (manajer, general manager, direksi dan presiden direktur), PT GTS telah mempunyai sumber
daya manusia yang memiliki kemampuan dan pengalaman berbisnis seafood yang
berorientasi pada ekspor. Namun di sisi lain keberadaan karyawan pelaksana
dengan pendidikan dan ketram- pilan terbatas menyebabkan produktivitas
sulit untuk ditingkatkan.
2. Analisis Lingkungan Eksternal
Dalam memasarkan produk seafood PT GTS ke negara-negara tujuan
ekspor, karakteristik lingkungan demografi suatu negara sangat penting untuk diperhatikan. Karakteristik tersebut meliputi jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk,
penyebaran penduduk
serta karakteristik demografi lainnya.
Di lingkungan ekonomi global,
indikator ekonomi yang dapat dipakai tim
pemasar PT GTS untuk mengetahui kondisi ekonomi (kinerja) suatu negara yang menjadi tujuan ekspor dapat dilakukan dengan menggunakan peringkat
daya saing internasional, tingkat pendapatan (GDP atau PDB dan GNP per kapita) negara yang menjadi tujuan eksporserta fluktuasinilai tukarmatauang.
Berbagai kebijakan pemerintah melalui deregulasi dan debirokratisasi di
bidang ekspor telah mampu meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Di sisi lain,
kondisi sosial politik Indonesia yang kurang kondusif akan mengancam usaha
bisnis PT GTS dalam hal pengembangan
bisnis dan kegiatan
ekspornya.
Dewasa ini, tren konsumsi masyarakat dunia khususnya untuk kebutuhan sumber protein mengalami pergeseran dari redmeat (daging) ke white
meat (ikan). Selain itu, adanya culture
dari salah satu negara tujuan ekspor PT
GTS
yaitu Jepang, bahwa ikan kakap merah sebagai
simbol
keberuntungan.